Aksi Bebas Sampah Menuju HKAN 2023 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

    Aksi Bebas Sampah Menuju HKAN 2023 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

    MAROS - Sejatinya kampanye bebas sampah melibatkan berbagai pihak. Tujuannya sangat mulia, untuk menyadarkan masyarakat arti pentingnya menjaga kebersihan.

    Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) mengelar kampanye Bebas sampah dalam rangka hari lingkungan hidup dan road to hari konservasi alam nasional (HKAN) 2023. HKAN adalah puncak peringatan hari konservasi alam nasional, setiap bulan Agustus.

    Aksi peduli alam ini berlangsung di Pattunuang dan Karaenta, Desa Samangki, Simbang, Maros, pada Jumat, 9 Juni 2023.

    Kampanye ini melibatkan kurang lebih 19 organisasi dan komunitas, di iantaranya : P3E Sulawesi dan Maluku, BBKSDA Sulsel, Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Maros, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maros, Kecamatan Simbang, Desa Samangki, Desa Labuaja, KTH Labuaja, KPE Bislab, FFl IP's Sulawesi, TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat sekitar. Jumlah peserta yang hadir sekitar 240 orang. Aksi ini mengusung tema "Pattunuang Karaenta bebas sampah".

    Kepala Balai TN Babul, Heri Wibowo menyatakan bahwa aksi bersih sampah di Pattunuang dan Karaenta dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia, 5 Juni 2023 lalu dengan tema "Solusi untuk Polusi Plastik".

    "Hari lingkungan hidup sedunia kali pertama dicetuskan dalam Konferensi Lingkungan Manusia di Swedia tanggal 5-16 Juni 1972. Indonesia merayakan pertama kali pada tahun 1974 dengan tema 'Only One Earth', " ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa perubahan iklim mulai terasa. Saat ini suhu di Sulawesi Selatan sudah mencapai 37°C. Pasang surut air laut dapat menjadi indikator iklim sudah berubah. 

    "Menjaga lingkungan harus digelorakan setiap waktu. Perubahan iklim menimbulkan dampak kurang baik bagi pertanian, perkebunan, peternakan, lingkungan, dan kehutanan. Dampak iklim yang tidak sehat juga akan berdampak bagi kehidupan manusia, " ucap Heri Wibowo dalam sambutannya.

    Sampah di Pattunuang dan Karaenta tak sedikit yang berserakan, sehingga pelintas di wilayah ini terganggu. Di Karaenta, tak bisa dipungkiri bahwa pengendara yang melintas menjadi pemasok utama sampah yang berserakan di sepanjang jalan. 

    Kedua wilayah ini berada di wilayah TN Babul,  sehingga selalu terdepan melakukan kampanye dan penanggulangan sampah pada keduanya.

    Papan bicara dapat menjadi solusi  penyadartahuan kepada pengendara yang melintas. Papan informasi dipasang pada titik yang rawan pembuangan sampah. 

    Kegiatan bersih sampah dapat menjadi contoh bagi masyarakat secara umum. Generasi muda dan pecinta alam harus terdepan dalam melakukan kampanye bebas sampah.

    "Jika bukan generasi muda yg memulai, maka generasi selanjutnya bisa melupakan pentingnya lingkungan yang bersih. Generasi muda harus memupuk kecintaan terhadap lingkungan dalam komunitas dan sekitarnya, " jelas Heri Wibowo.

    Setelah dua jam lebih, aksi bersih sampah selesai. Dua unit kendaraan pengangkut sampah  dari DLH penuh sesak. 

    "Sampah yang berhasil dikumpulkan pada aksi bebas sampah di Pattunuang dan Karaenta kurang lebih 10 ton. Jenis sampahnya beragam. Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi dari berbagai pihak dalam aksi ini, " ucap Nur Aisyah Amnur, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Camba.

    Reduce, Reuse, dan Recycle yang dikenal dengan metode 3R adalah cara mengelola sampah plastik untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari sampah. Sudahkah Anda menerapkannya?


    Sumber: Ramli - PEH TN Bantimurung Bulusaraung

    hari lingkungan hidup hkan2023
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Safari Jumat di Maros, Masyarakat Dikagetkan...

    Artikel Berikutnya

    Performa Mahasiswa Agroteknologi UMMA, Ciptakan...

    Berita terkait